Minggu, 27 Mei 2012

Perguruan Tinggi Pencetak Koruptor?


Tak Kenal Status
Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan untuk membentuk manusia yang terdidik serta bermentalitas tinggi. Jika dikatakan bahwa perguruan tinggi merupakan momok pencetak koruptor, saya kurang setuju akan hal itu. Memang, dewasa ini para koruptor merupakan orang-orang terdidik yang dulunya mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Namun tak semua dari koruptor merupakan orang yang berpendidikan tinggi, banyak juga orang-orang kalangan kelas teri yang menjadi koruptor. Seperti yang dikatakan oleh Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo  ”Korupsi itu tidak kenal status, jenis kelamin, partai, agama, pangkat. Asal ada kesempatan, peluang korupsi terbuka”. Oleh karena itu korupsi dapat terjadi pada siapapun, kapanpun dan dimanapun tanpa pandang bulu, selagi peluang itu ada.

Kamis, 10 Mei 2012

Pendidikan Antikorupsi Sebagai Perisai Terhadap Godaan Matrealisme


            Oleh: Ana Rizqy Saputry. Gaung kasus suap, korupsi, penggelapan uang dan kasus tetek bengek lainnya sudah terlalu sering mewarnai bangsa Indonesia. Kasus-kasus tersebut seolah telah mengakar dan membudaya pada diri bangsa. Diantara kasus-kasus tersebut yang sering disorot ialah tindak pidana korupsi. Sejatinya korupsi merupakan tindakan yang mencerminkan rendahnya karakter pada diri seseorang. Sikap rendahan seperti ini timbul karena tidak tertanamnya nilai-nilai karakter sejak usia dini. Sehingga berimplikasi terhadap perkembangan emosianal di masa dewasaanya.