Selasa, 14 Mei 2013

Review Book 2



Judul Buku : Jangan Mau Jadi Muslim Dodol
Penulis        : Agung Satriawan
Penyunting : Nurhadiansyah
Penerbit       : Lingkar Pena
Tebal           : 198 halaman
Resensator  : Anna Rizqy Saputry

Menjadi muslim yang kaffah memang impian seluruh umat Islam. Menjalani kehidupan sesuai dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah, menegakan tauhid dan menolak syirik, memperbaiki ibadah dan menghapus bid’ah. Dalam Islam sendiri telah diatur mengenai seluruh dimensi kehidupan yang ada di dunia hingga dimensi kehidupan di akhirat kelak. Dan semua itu telah tercantum dalam undang-undang Islam yang legalisasinya tak diragukan lagi. Yakni dalam nash Al-Qur’an dan juga As-Sunnah.
Maka dari itu kita sebagai seorang muslim yang telah dibekali akal wajib untuk mengkajinya. Sehingga kita bisa mencapai tingkatan muslim yang kaffah, Insya Allah.  Tak hanya sekedar menjadi “muslim dodol” semata. Yaitu ia yang status dalam KTPnya muslim namun tak becus ketika melaksanakan ajaran-ajaran agamanya, alias muslim yang keislamannya masih diragukan. Namun jadilah seorang muslim yang benar-benar memahami dan juga mengamalkan Agama Islam sesuai syari’at tanpa keluar dari koridornya.
Disamping Al-Qur’an dan As-Sunnah kita juga perlu mencari referensi dan juga literatur lain yang tentunya berkaitan dengan ajaran Islam. Dalam buku “Jangan Mau Jadi Muslim Dodol” karya Agung Satriawan inilah salah satunya. Buku ini mengkaji beberapa permasalahan yang kerap terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Disamping bahasanya yang renyah dan diselipi dengan guyonan-guyonan khas remaja. Diseratai juga dengan contoh-contoh konkrit, sehingga esensinyapun langsung mengena dalam diri pembaca. Dijamin tak akan membuat para pembacanya merasa bosan. Dan untuk para calon pembaca, siap-siap saja akan terkocok perutnya ketika membedah lembaran demi lembaran dalam buku “Jangan Mau Jadi Mulim Dodol” ini.
Dalam buku ini terdapat beberapa bab pembahasan, yang diantaranya membahas mengenai masalah Ubudiyah, Fiqh, Muamalah, dan tentunya masalah-masalah ibadah yang lainnya.
Namun dengan pembawaannya yang dominan dengan celetokan-celetokan guyon khas remaja ini, dirasa kurang pas jika dibaca golongan kaum sepuh alias para bapak-bapak ibu-ibu. Karena biasanya para kaum sepuh ini lebih menyukai buku-buku bacaan yang sifatnya serius dan mendalam.

Nah, bagi para kaum muda buku ini sangat cocok bagi remaja-remaja Islami sekalian untuk dijadikan sebagai panduan  beribadah serta dalam pencarian jati diri untuk memperoleh kebahagian dunia dan akhirat.

Minggu, 12 Mei 2013

Puisi 4


Doa Seorang Akhwat

Dalam kaki tahajud malam
Ku tekuk lutut di atas sajadah cinta-Mu
Ku panjat doa pada-Mu sang khaliq
Ya Rabb, jagalah jiwa dan raga ini
Hamba yang sedang dilemahkan
oleh indahnya paras cinta anak manusia
Ya Illahi Rabbi, tuntunlah hamba tuk temukan cahaya itu
Agar hamba tak termakan oleh kebohongan parasnya saja
Namun juga karena keimanan yang dimilikinya
Seorang ikhwan yang kan menjadi pendampingku
Ia yang kan jadi imam untuk aku dan anak-anakku kelak
Ia yang kan jadi penuntunku menuju jalan surga-Mu
Ya Rahmanu Ya Rahim,
Jika memang diri inilah tulang rusuknya
Kirimkanlah hamba padanya sebagai penyempurna hidupnya
Dan datangkanlah ia pada hamba tuk sempurnakan hidupku ini

Untuk seseorang disana tunggulah waktu kan menjemput ku datang pada mu,
Dan akupun kan setia menantimu menjemput cintaku pergi bersama bunga-bunga kebahagian :) :) :)