Membisu
Dalam Asa
Tak
terduga dewa amor hinggap dalam rongga kalbu
Tanpa
diundang, tanpa dijemput, tanpa permisi pula
Ia
bersarang dan terus menabur bunga-bunga cinta
Semakin
hari semakin subur dalam dinding kalbuku
Perasaan
terus bereksplor menggapai imajinasi
Terlukis
indah paras wajahnya
Jiwapun
bergelenyut kala melihat senyumnya
Duniapun
terasa indahnya
Cinta
ini melambung tinggi hingga merangkul asa
“Ku
ingin kau jadi miliku dan akupun jadi milikmu”
Namun
semua itu hanyalah angan semu belaka
Akupun
tak kuasa tuk katakan padanya
Ku
hanya bisa membisu dalam asa
Hanya
suara hati yang mampu ungkapkan
Dan
hanya aku, dewa amor dan Tuhanlah saksi cintaku padanya